Sabtu, 25 Juni 2011

PSSI: Sejarah dan Konflik yang Terjadi Saat Ini



    PSSI merupakan induk organisasi olahraga terkemuka di Indonesia, yaitu bal-balan. Soeratin Sosrosoegondo yang melihat bahwa sepakbola merupakan wadah terbaik memupuk nasionalisme di kalangan pemuda untuk menentang Belanda. Soeratin memelopori sejumlah pertemuan tokoh sepakbola di Solo, Yogyakarta, dan Bandung untuk membentuk organisasi sepakbola nasional.

     Dalam pertemuan di Yogyakarta pada 19 April 1930 diambil keputusan untuk mendirikan PSSI, singkatan dari Persatoean Sepak Raga Seloeroeh Indonesia. Kemudian pada tahun 1950, dalam Kongres PSSI di Solo, nama PSSI (Persatoean Sepak Raga Seloeroeh Indonesia) menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Kongres tersebut juga sekaligus menetapkan Ir. Soeratin sebagai Ketua Umum PSSI.
Selanjutnya pada 1 November 1952, PSSI menjadi anggota FIFA. Dan 2 tahun kemudian PSSI resmi bergabung dengan AFC.

      Belakangan, PSSI kian menyita perhatian publik akibat kekisruhan para anggotanya. Padahal pada awal pembentukannya, PSSI bertujuan sebagai alat pemersatu dan perjuangan bangsa. Sportivitas sudah seharusnya menjadi roh dalam dunia olahraga, tentu sepakbola termuat didalamnya. Tetapi bagaimana jika sportivitas yang seharusnya menjadi dasar dalam dunia olahraga (di)hilang(kan)? Kita dapat mengetahui sendiri jawabannya dari kisruh PSSI saat ini.
 
     Tentunya saat ini kita sebagai pencinta sepakbola nasional harap-harap cemas menanti Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Solo 9 Juli mendatang. Kita tentunya berharap agar kongres tersebut berjalan dengan lancar, sukses, dan berhasil menemukan jalan keluar dari carut marutnya persepakbolaan negeri kita saat ini. Semoga sportivitas dari individu-individu yang terlibat dalam Kongres PSSI mendatang dapat membawa harapan prestasi  Garuda di dunia internasional. Garuda di dadaku!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar